PPJ merupakan pendidikan penerbangan
swasta, yang berada di area Jawa Timur (Surabaya) didirikan berdasarkan Surat Keputusan Disnaker Pemda
Sidoarjo No. 563.1.07/817/404.3.9/2007 serta tertuang dalam Akta Notaris Sylvia Gunawan, SH, M.Kn
No. 144/SG/XI/2007 dan telah mengikuti segala aturan dari AMTO 147 DSKU Perhubungan Udara
Republik Indonesia untuk memberikan kesempatan pada para pemuda
/ pemudi yang ingin melanjutkan program studi teknik pesawat terbang dengan
standard kualitas yang ditentukan oleh Appendix C CASR Part 65 FAA (Federation
Association Administration).
Selain itu PPJ diharapkan
menjadi wadah institusi pendidikan yang bertaraf regional (world class) oleh
karenanya semua fasilitas proses belajar, pesawat terbang, engine, komponen,
accesories, instruktur yang berpengalaman serta seluruh persyaratan yang
diharuskan oleh CASR AMTO 147.
Dengan demikian PPJ sebagai
institusi swasta diharapkan dapat mengemban tugas untuk masyarakat di masa kini
dan masa mendatang.
·
Cockpit tempat pilot mengendalikan dan mengontrol pesawat
·
Fulsage merupakan badan atau rangka pesawat
·
Jet engine (mesin jet) yang berfungsi sebagai pembangkit tenaga yang akan mendorong
pesawat
·
Elevator berfungsi untuk menaik dan menurunkan hidung pesawat
·
Rudder berfungsi untuk membelokan pesawat kekanan dan kekiri
·
Stabilizer berfungsi untuk menjaga pesawat stabil terhadap arah angin
·
Wing (sayap) berfungsi untuk membagnkitkan gaya angkat. Sayap pesawat terdiri dari
beberapa bagian berikut
Spoiler
(9) berbentuk plat kecil yang terletak di sayap
pesawat berfungsi untuk mengurangi gaya angkat pesawat sesaat setelah mendarat
·
Aileron (2,3) berfungsi untuk membuat gerakan
memutar
·
Flaps (4) berfungsi untuk menambah gaya
angkat saat pesawat dalam kecepatan rendah
·
Slats (6) berfungsi untuk memperluas area
sayap pesawat agar gaya angkat pesawat bertambah
Gaya – gaya yang mempengaruhi pesawat untuk terbang
Yang mempengaruhi
pesawat unuk terbang adalah gaya - gaya aerodinamis yang mengenainya yaitu,
·
gaya angkat (lift),
·
gaya hambat (drag),
·
gaya berat (grafitasi),
·
gaya dorong (trust).
Gaya dorong pesawat
kedepan didapat dari baling-baling yang berputar pada ujung pesawat (lihat
gambar). Sedangkan gaya hambat merupakan pergesekan pesawat udara dengan angin.
Karena pesawat udara mempunyai massa, maka gaya grafitasi akan membawa pesawat
kebawah, untuk itulah gaya angkat diperlukan. Gaya angkat dihasilkan dari sayap
pesawat udara.
Sayap pesawat udara ini
yang memegang peranan kunci untuk mengkat badan pesawat. Penampang sayap ini
biasanya disebut "aerofoil" Selama penerbangan udara mengalir ke atas
dan bawah sayap.
·
Airfoil
Sebuah pesawat memerlukan gaya angkat atau lift yang di butuhkan untuk terbang.
Lift dihasilkan oleh permukaan suatu sayap (wing) yang berbentuk airfoil.
·
Untuk bergerak ke depan (baik di darat
maupun di udara), pesawat memerlukan daya dorong yang di hasilkan oleh tenaga
penggerak atau yang biasa di sebut dengan mesin (engine). Daya dorong yang
nantinya di hasilkan oleh engine ini biasa di sebut dengan thrust.
Terdapat beberapa jenis engine dari
pesawat, diantaranya :
·
Piston Engine
·
Turbojet Engine
·
Turboporop Engine
·
Turbofan Engine
·
Turboshaft Engine
·
Piston
Engine
Piston engine atau
biasa di sebut dengan mesin torak, merupakan mesin yang menggunakan piston
(torak) sebagai tenaga penggerak. Piston yang bergerak naik turun di hubungkan
dengan crankshaft melalui connecting rod untuk memutar propeller atau
baling-baling. Piston dapat bergerak naik turun karena adanya pembakaran antara
campuran udara dengan bahan bakar (fuel) di dalam ruang bakar (combustion
chamber). Pembakaran di dalam combustion chamber menghasilkan expansion gas
panas yang dapat menggerakkan piston bergerak naik turun.
Pesawat yang menggunakan mesin
piston umumnya menggunakan propeller sebagai tenaga pendorong untuk
menghasulkan thrust.
·
Turbojet Engine
Dinamakan turbojet engine karena mesin ini menggunakan turbin dalam
membangkitkan tenaga, dan jet yang artinya semburan/pancaran. Yaitu semburan
hasil pembakaran di dalam cc keluar menuju turbin dan memutar turbin, lalu
turbin memutar compressor dan menggerakkan komponen engine lainnya. Prinsip
kerja dari Turboprop
engine sama dengan proses kerja dari turbojet engine. Yang membedakannya adalah
terdapat propeller pada engine ini. Propeller terhubung dengan turbin dan
compressor melalui shaft.
·
Turbofan
Sama dengan turboprop, prinsip kerja turbofan sama dengan turbojet engine.
Perbedaannya adalah pada turbofan engine terdapat fan di depan compressor. Fan
berfungsi untuk menghisap udara masuk ke dalam compressor.
·
Turboshaft Engine
Prinsip kerja dari turboshaft engine juga hampir sama deng an turbojet engine.
Engine ini di gunakan pada helikopter. Pada turboshaft engine, terdapat shaft
yang terhubung dengan turbin. Shaft ini menghubungkan ke main rotor atau
baling-baling pada helikopter. Rotor pada helikopter mempunyai penampang
berbentuk airfoil.
·
Bidang Kendali (Flight Control
Surface)
Untuk menggerakkan pesawat (berbelok, menukik, dan rolling atau berbalik),
seorang pilot memerlukan bidang kendali atau control surface.
·
Primary
control surface
Primary
control surface atau bidang kendali utama adalah bidang kendali pesawat yang
dapat mengatur pergerakan pesawat pada saat terbang di udara.
Aileron, elevator, dan rudder merupakan bidang kendali utama pada pesawat.
Perawatan
pesawat secara umum
·
Secara umum, perawatan pesawat meliputi
dua kegiatan: Inspection (pemeriksaan) dan Repair (perbaikan). Subjek perawatan
pesawat itu sendiri meliputi perawatan struktur, perawatan interior, perawatan
sistem dasar pesawat, perawatan sistem misi, dan perawatan sistem propulsi.
·
Pemeriksaan Periodik ( Rutin )
Perawatan ini lazim disebut “walk arround check” karena pemeriksaannya
dilakukan disekitar pesawat maupun di hangar. Perawatan ini meliputi :
- Preflight Check : pemeriksaan
sekeliling pesawat sebelum pesawat direlease untuk terbang. Semua
persyaratan operasional sistem dan keamanan diperiksa secara rinci dan
melalui check list formal dan dokumentasi.
- Daily Check : dilaksanakan satu
kali sehari dan diutamakan pada sistem tekanan udara kabin serta kualitas
oli sistem propulsi.
- Overnight Check : Dilaksanakan
malam hari didalam hangar, diutamakan pada landing gear dan sistem pengereman
serta ada tidaknya FOD ( Foreign Object Damage ).
- Transit Check : Dilaksanakan
satu kali dalam 50 flight hours untuk memeriksa sistem interior kabin dan
penampilan pesawat.
-
- A-Check Pemeriksaan
bagian dalam dan luar pesawat untuk meyakinkan kelayakan terbangnya. Pada
periode ini dilaksanakan pada komponen-komponen penting. Inspeksi juga
dilakukan pada Aircraft Flight Log (AFL), sistem Flight Data Recorder
(FDR) dan Cockpit Voice Recorder (CVR) pada blackbox. Periode A-check
adalah 200 jam terbang untuk pesawat kecil dan 550 jam terbang untuk
pesawat besar.
·
B-Check Dilakukan setiap enam bulan sekali,
meliputi kegiatan pembersihan, penambahan librikasi, hidroulik, penggantian
baterai dan lampu external.
·
C-Check Pemeriksaan komprehensif dengan
melepas komponen-komponen utama seperti engine, propeller, landing gear dan
sebagainya. Periodenya setiap 2000 jam terbang untuk pesawat kecil dan satu
tahun untuk pesawat besar.
·
D-Check Pemeriksaan komprehensif pada
struktur pesawat untuk medeteksi adanya keretakan dan kelelahan struktur serta
kerusakan lainnya. Pemeriksaan ini dilakukan di hangar pesawat dimana struktur
utama pesawat seperti wing. empenage, control surface dilepas.
0 komentar:
Posting Komentar